Perjalanan seru menantang medan belantara dari kota Unaaha menuju desa Asinua di kabupaten Konawe provinsi Sulawesi Utara, memakan waktu 4,5 jam. Kondisi hujan deras dan jalan penuh lumpur tak terelakan sepanjang jalan kita menahan nafas kalau melewati jembatan 2 bilah papan sebagai perantara, hanya tepat selebar ban mobil. Bayangkan kalau meleset sedikit, kita bisa terperosok dalam jurang tersebut. Di balik itu semua, ada keindahan hutan belantara, semaian padi yang menguning, padang safana yang luas membentang, nyanyian burung di alam. Begitu indah negeri ini 🙂
Kecamatan Asinua meliputi 8 desa : Ambodiaa, Angohi, Asinua Jaya, Asipako ,Awua Jaya, Awua Sari ,Lasada, Neluku. Tempat kita melakukan Kelas Inspirasi ada di SD Asinua Utama di Desa Asinua Jaya. Kegiatan diawali dengan silahturahmi dengan Bapak Kepala Desa, Bapak Abadi dan Bapak Kepala Adat Suku Tolaki : Bapak Muin, yang membuat kita mengenal lebih dekat Suku Tolaki (suku asli penduduk Konawe).
Untuk mengenal lebih dalam tentang Suku Tolaki, kita juga belajar tari Malulo bersama teman-teman Pengajar Muda, Indonesia Mengajar. Tarian ini merupakan salah satu jenis kesenian tari tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara, Indonesia, yang merupakan tarian persahabatan yang dilakukan dengan cara saling bergandengan tangan (disebut juga Molulo atau Lulo). Peserta tarian ini tidak dibatasi oleh usia atau golongan, siapa saja boleh turut serta; kaya, miskin, tua, muda, bahkan jika ada orang selain suku Tolaki (seperti halnya kita). Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi tangan saat bergandengan tangan, untuk pria posisi telapak tangan dibawah menopang tangan wanita. Posisi tangan ini merupakan simbol dari kedudukan, peran, dan etika pria dan wanita dalam kehidupan.
Selasa, 13 Desember 2016. Cahaya mentari pagi berkilau di balik Gunung Lalombonda. Hari ini menjadi hari istimewa jejak langkah para inspirator muda Nutrifood : berbagi pengetahuan seputar profesi, kesehatan, dan lingkungan Hidup. Bagaimana tidak? Kita berusaha menebar inspirasi kepada anak anak SD Asinua Utama membagun mimpi calon penerus negeri. Banyak curahan hati yang tersampaikan oleh para siswa, yang cukup membuat kita merasa tersentuh tentang bagaimana antusias dan perjuangannya untuk bisa menuntut ilmu.
“Begitu jauh 3.5 km langkah kakiku untuk bisa ke sekolah” – Ikbal
“Keringat yang menetes tak menjadi alasan bagiku” – Tiara
“Sepatu kujinjing dulu karena melewati jalan berlumpur “ – Rafi
“Derasnya air hujan, teriknya matahari siang bolong tak membuatku pudar belajar” – Doni.
”Bukit layang ku daki sungai ku sebrangi “ luapan Andri yang pantang menyerah.
”Untuk belajar saja aku kesulitan, tanpa ada buku pelajaran” – Winda.
Acara opening ceremony diawali dengan ucapan selamat datang dari Kepala Sekolah SD Asinua Utama, Bapak Hasbul. Ada perasaan senang, haru, kagum, lucu, dan hangat, saat kita bisa langsung berinteraksi dengan dengan anak-anak. Kita pun mulai membangun mimpi anak negeri ini dengan berbagai lagu dan tarian : “Guruku Tersayang“ dan “Kembali ke Sekolah”. Aku pun tak sabar menemui para murid di kelas. Aku pun mencoba berbagi inspirasi dengan turut mengajarkan Senam 7 langkah cuci tangan, serta visualisasi peran profesi dalam alur pembuatan susu : Labtek (desain produk ), Inspektor Lab ( pengamatan mikrobiologi), Inspektor Quality Control, Teknisi, Operator Produksi, dan profesi saya sendiri sebagaii Penyelia Prouduksi.
Kita pun menyadari bahwa nilai-nilai luhur bangsa mulai hilang terkikis zaman. Aku pun coba kembali menyemai nilai –nilai itu kepada para siswa sebagai harapan bangsa : jujur, kerja keras, tekun belajar, pantang menyerah, rajin berdoa dan ibadah, sopan, percaya diri, inisiatif, dan lainnya. Kelas Inspirasi ini benar-benar bikin aku ketagihan, karena bisa berada di tengah orang–orang dengan energi positif.
Dalam closing ceremony, kemilau asa di ufuk timur menjanjikan sejuta impian masa depan anak-anak. Kita pun bersama menyimpan goresan cita-cita para siswa dalam “kapsul waktu” Acara ditutup dengan penuh kebersamaan, persembahan untuk negeri tercinta, tarian Malulo oleh seluruh siswa, guru, serta para inspirator.
Keesokkan harinya, Rabu 14 Desember, Mbak Arninta dari Nutrifood mulai mengawali hari ini sebagai MC edukasi di Desa Silea, berkolaborasi dengan rekan-rekan dari Pencerah Nusantara dan petugas Puskesmas Onembute. Inspirator muda Nutrifood berbagi tugas untuk menebar inspirasi, seputar kesehatan dan lingkungan, yang mencakup materi : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah (saya sendiri), Diabetes (Mbak Steffira), Bahaya Merokok (Mas Idham ), Lingkungan Hidup (Mbak Angelique), Daur Ulang Sampah (mbak Fajrina). Mas Bowo dan Mbak Wulan membantu mengatur jalannya teknis acara pada hari itu.
Selesai di Desa Silea, kita pun melanjutkan perjalanan ke Desa Mataiwoi. Kita pun mengawali kegiatan dengan senam bersama di salah satu halaman rumah kader kesehatan : senam aerobik, senam pinguin, dan senam hipertensi. Acara dilanjutkan dengan cek gula darah secara gratis. Warga tetap antusias, walaupun sore itu diguyur hujan deras.
Banyak hal yang ku dapatkan dalam perjalanan ke Konawe kali ini :
Terima kasih semua atas inspirasi dan kerjasama yang luar biasa, Saya banyak belajar dari teman-teman semua! Semoga kebersamaan kita kita tidak pudar, ini menjadi kenangan yang takkan terlupakan, sangatlah mengesankan dari berangkat sampai pulang.
Salam Inspirasi Untuk Negeriku!
Surip – Penyelia Produksi