Nutrifood Leadership Award, Ajak Mahasiswa Traveling untuk Mengembangkan Karakter Kepemimpinan

Jakarta, 7 November 2016 Hai, NutriFriends! Ajang Nutrifood Leadership Award kembali lagi, sebagai salah satu inisiatif Nutrifood di bidang pendidikan yang bertujuan untuk memberikan apresiasi bagi para mahasiswa Indonesia yang memiliki potensi dalam bidang kepemimpinan. Setelah menyeleksi ribuan peserta melalui beberapa tahapan audisi, akhirnya terpilih 10 Awardees yang berhak mengikuti rangkaian kegiatan karantina sejak 3 November lalu, untuk dapat melakukan jelajah inspirasi di daerah yang mereka inginkan.

ke-10-inspiring-leaders-nutrilead-2016

Ke-10 Awardees ini dibagi menjadi dua kelompok besar, dimana masing-masing kelompok berkesempatan mengunjungi Desa Nelayan Tanjung Binga, Pulau Belitung dan suku Boti di Nusa Tenggara Timur, agar mereka dapat mempelajari kearifan lokal yang berkaitan dengan kepemimpinan, sekaligus melakukan kontribusi sosial. Nutrifood meyakini bahwa kegiatan ini dapat menjadi salah satu sarana pembelajaran untuk mengembangkan karakter sebagai pemimpin, serta memperkaya wawasan dan pola pikir. Kelompok kedua, yang terdiri atas Audy Fathia Indramulya, Andhika Priotomo, Boby Tandanajaya, Sarah Lucia, dan Nanda Puji Nugroho, berhasil meraih award Inspiring Group, karena inisiasi program yang mereka lakukan mampu memberikan dampak fungsional pada penduduknya, serta adanya nilai pembelajaran yang lebih optimal terhadap kearifan lokal penduduk sekitar.

the-most-inspiring-group-cahaya-untuk-boti

 

Melody Grace (Universitas Sanata Dharma) dan Irfanda Odytia (Institut Teknologi Sepuluh November), mewakili kelompok 1, berbagi pengalaman jelajah inspirasinya, “Selama tiga hari berada di Desa Tanjung Binga, kami berupaya mengenalkan potensi Eco-Tourism, untuk dapat mewujudkan Desa Tanjung Binga sebagai destinasi pesisir yang nyaman, khas, dan berbudaya. Kami melakukan edukasi lingkungan sejak dini kepada para anak-anak melalui metode Kartu Kwartet yang menarik dan informatif. Selain itu, kami pun menginisiasi lokasi dan melakukan pengecatan spot “gembok cinta” di pantai Tanjung Binga agar memberikan daya tarik kampung nelayan dengan kondisi daerah yang terlihat indah. Kami mengupayakan agar daya tarik tersebut menjadi sarana promosi viral di media sosial, sehingga semakin banyak orang yang ingin berkunjung ke Tanjung Binga.”

Pengalaman seru lainnya juga datang dari kelompok 2, yang diwakili oleh Sarah Lucia (Universitas Katolik Parahyangan) dan Andhika Priotomo (Universitas Indonesia), “Meski dalam waktu yang dapat dibilang cukup singkat, namun kami berusaha mengoptimalisasi kunjungan kami ke Suku Boti, Nusa Tenggara Timur melalui inisiatif Cahaya Untuk Boti dan Glowing Forest. Program Cahaya Untuk Boti bertujuan untuk membantu penerangan listrik dengan pemanfaatan solar panel. Kami juga memberikan “cahaya” melalui berbagai aktivitas edukatif, seperti bantuan distribusi buku pengetahuan, kegiatan mengajar dan melakukan permainan yang seru dan edukatif bagi anak-anak Suku Boti. Untuk program Glowing Forest, kami menginisasi ruang terbuka untuk para turis dapat berkumpul dan membuat api unggun. Ini akan menjadi daya tarik wisata yang tidak dimiliki daerah wisata lain di NTT. Dengan adanya keunggulan tersendiri, yakni Glowing Forest ini, kami berencana untuk bekerjasama dengan para tur dan travel lokal untuk dapat berkunjung ke Suku Boti selama satu malam.”

Ke-10 mahasiswa ini berhak menerima apresiasi atas kontribusi yang telah mereka lakukan pada komunitasnya dengan kemampuan leadership mereka yang inspiratif. Ajang Nutrifood Leadership Award 2016 memberi kesempatan untuk para Awardees dalam mendapatkan keluarga baru, memperluas networking, dan membuka kesempatan kolaborasi satu sama lain.

Pada acara awarding ini, hadir pula Anto Motulztravel sketcher, sebagai sosok yang memiliki hobi travelling dan telah merasakan manfaat dari hobinya tersebut, khususnya dalam pengembangan karakter seorang pemimpin.

Motulz bercerita, “Hobi traveling dan tentunya passion untuk menggambar, membuat saya senang mengabadikan momen melakui sketsa. Ketika menggambar, saya mencari objek dengan mengamati dan mengenal keunikan dan kearifan lokal yang ada di suatu daerah tersebut. Butuh waktu yang cukup lama untuk melakukan sketsa, dan biasanya pada saat itu akan ada warga sekitar, terutama anak-anak, yang mendatangi dan mencoba melihat apa yang saya lakukan. Saya memanfaatkan kesempatan itu untuk berbincang dan menginspirasi anak-anak tersebut bahwa menggambar dapat menjadi suatu hal yang menyenangkan, dan tanpa disadari mampu menyeimbangkan otak kanan dan kiri yang berguna bagi pengembangan diri mereka. Saat mengenal warga lokal, saya juga banyak belajar tentang kepekaan sosial, yang tentu menjadi kriteria penting bagi seorang pemimpin. Indonesia sudah memasuki kondisi Masyarakat Ekonomi ASEAN, sehingga mereka yang bertahan adalah mereka yang memahami root culture, agar tidak dapat tergantikan dengan pekerja-pekerja dari negara lain.”

press-conference-nutrifood-leadership-award-2016-ki-ka-mc-perwakilan-kel-1-dian-mariani-perwakilan-kel-2-motulz

Sampai bertemu di Nutrifood Leadership Award 2017!

Inspiring Future Leaders