Pagi NutriFriends!!
Semangat kan pagi ini?harus dong ya! 😀
Semangat pagi juga berakibat baik lho untuk aktivitas kamu seharian dan bisa memunculkan ide ataupun inspirasi yang mungkin akan menjadi suatu inovasi. Hmmm, ngomongin soal inovasi nih, NutriFriends pastinya mau dong disebut anak mudainovatif?. Yuk baca artikel blog dari karyawan Nutrifood yang berhasil menjadi juara dalam blog contest internal. Check this out 😉
Susah Jadi Anak Muda Inovatif? Cobain langkah-langkah ini!
Posted on March 14, 2015 by yosea_kurnianto
Hi guys! Mungkin banyak dari anak muda seumuran kita ngerasa susah jadi seorang yang inovatif. Padahal sekarang katanya kalau anak muda ga inovatif bakal terus ketinggalan. Semakin cepatnya perubahan jaman menuntut kita untuk jadi orang yang makin paham dan bisa bikin inovasi.
Gue juga terus belajar sih. Lewat tulisan ini gue mau share langkah-langkah jadiorang yang inovatif, belajar dari sebuah sudut ruang di kantor gue; namanya area Inovasi. Di area Inovasi ini ada beberapa unsur penting dengan masing-masing artinya. Unsur-unsur itu disebut: internconnected neuron, flexible bench, jendela dunia, dan panggung inovasi. Gue akan bahas satu-satu yah sesuai urutan tips jadi inovatif.
Inovasi itu mulainya dari pengembangan ide. Ide itu diprosesnya di otak. Otak itu salah satu isinya neuron. Neuron yang ada di otak maupun sistem saraf yang lainnya saling terhubung untuk bikin manusia bisa mikir dan olah ide. Jadi paling utama kalau kita mau jadi anak muda yang inovatif, pastikan kita sadar kalau kita punya kemampuan berpikir untuk menggali ide 😀
Simon Sinek dalam salah satu TED talks-nya sampaikan kalau kita akan gampang bikin ide keren kalau kita mulai dengan WHY-nya. Nah, kebanyakan dari kita mikirin WHAT-nya doank, tapi ga sampai akarnya. Makanya akan lebih baik kalau kita terus belajar eksplorasi isu-isu/area yang memerlukan inovasi dengan tanyakan ‘WHY’-nya. Once kita nemu why-nya, ide dan follow up actionsnya akan lebih cepat, tepat, dan tentunya berkelanjutanÂ
Di area inovasi ini, interconnected neuron dikelilingi sama flexible bench. Flexible benchini bentuknya kursi-kursi yang bisa dirangkai jadi lingkaran, kotak, berbanjar, atau sesuai kebutuhan lainnya. Nah, kaitannya dengan inovasi, kita perlu belajar jadi orang yang pemikirannya terbuka dan flexible. Ide keren nan aplikatif dan bermanfaat ga akan pernah tercipta kalau kita kekeuh sama pemikiran kita sendiri yang kita anggap benar. Kita perlu dengerin pendapat dan masukan orang supaya ide-ide kita makin tajem.
Anak muda yang katanya idealis kadang nemu kebuntuan kalau mau bikin inovasi. Pengalaman gue dan obrolan dari temen-temen gue sih, kita kebanyakan ngandelin kemampuan diri sendiri. Padahal kalau kita mau terbuka dan terima masukan, terus coba lihat sebuah masalah dari berbagai sudut pandang, kita akan lebih mudah ngerti masalahnya dimana dan gimana bikin improvement di situÂ
Istilah lainnya yang biasa disebut orang sih sebenarnya Perpustakaan, bro sist. Tapi karena ini tempatnya nyaman banget buat belajar dan kerja; yang bikin kita juga makin berwawasan luas, makanya dinamain Jendela Dunia (sok tahu :p).
Apa hubungannya dengan invoasi donk kalau gitu? Percaya atau nggak, orang-orang yang berhasil bikin inovasi tuh mereka yang juga suka belajar dan memperluas referensi; salah satunya dengan membaca, nonton video, dengerin podcast atau sharing orang lain. Nah, anak muda tuh ada juga yang kadang gengsi untuk belajar; takut dikatain sok pinter lah, atau sok alim lah, atau apa pun lah. Jalani aja bro sist, pertumbuhan hidup bukan karena makanan yang kita telen lewat mulut aja kok ;D
Satu kalimat keren yang paling gue suka datang dari John Dewey, dia bilang, ‘Education is not a preparation of life; education is life itself’. Jadi salah kalau kita pikir belajar untuk mempersiapkan kehidupan; justru kehidupan adalah pembelajaran yang berlanjut bro sist. Jangan sampai melewati hari-hari tanpa belajar sesuatu nih; mungkin jadinya kita ga hidup sepenuhnya, hanya existing aja :p
Yang terakhir nih, dikasih nama Panggung Inovasi. Ini ceritanya sangat menarik sih. Panggung ini ceritanya untuk menunjukkan progress inovasi yang udah kita bikin; dan sebagai wadah orang lain bisa apresiasi progress yang kita udah bikin. Coba kalau kamu setuju atau nggak setuju, ntar comment di bawah ya.
Kita perlu berani untuk tunjukkan kalau kita udah bisa lakukan sesuatu, bukan untuk sombong loh. Tapi untuk saling menyemangati buart berinovasi.
Terus, bener gak sik kalau kita anak muda ini butuh apresiasi? Atau semisal kita kerja bagus atau udah kontribusi dengan baik, tapi ga ada yang apresiasi, kita jadi males kontribusi lagi? Kalau gue sih kadang-kadang iya ya. Bahasa sehari-harinya ‘ga dianggep’; bukankah itu menyedihkan bro sist? Paling nggak dengan kata ‘terima kasih’ sudah lulmayan cukup toh? Haha..
Terkadang gitu sih ya, kita pengen ada inovasi yang muncul terus menerus, tapi ga pernah ada apresiasi yang diberikan buat mereka yang udah kontribusi. Akhirnya macet lah karena orang pada males dan merasa ga dianggap. Nah, Panggung Inovasi iningingetin kita; kalau dalam tim musti belajar apresiasi orang yang udah mulai mikir, bikin ide, dan kontribusi lainnya.
Gue garis bawahi di bagian ini, apresiasi ga harus dalam bentuk yang terlihat loh, apalagi dalam bentuk duit. Menurut gue, apresiasi paling berharga adalah sebuah kehangatan hubungan teman, atasan, atau tim dan rasa saling percaya. Dikasih kepercayaan itu juga bentuk apresiasi lainnya 😉
—
Nah, itulah tadi langkah-langkah bikin kita jadi anak muda yang inovatifdari gue. Kalau gue rangkum gampangnya gini bro sist:
Kita semua ngerti kalau sukses itu ga dateng tiba-tiba, tapi butuh proses. Nah, kita perlu hargai setiap proses yang ada dalam hidup kita, termasuk usaha-usaha bikin inovasi. Ga jarang inovasi yang dibikin anak muda semacam kita mungkin justru dipandang sebelah mata oleh para senior atau yang ga paham tapi asal njepl*k. Tapi jangan menyerah, man!
Share yah kalau ada tips untuk bikin inovasi lainnya! 😉
@yosea_kurnianto
Cerita seru lainnya tentang kantor gue, bisa diliat langsung di http://www.nutrifood.co.id